KH. Ma’ruf Amin: Pemimpin Itu Harus Memberi Teladan

Bulan Ramadhan merupakan ajang yang lazim dimanfaatkan untuk mempererat tali shilaturrohim. Untuk itu, DPP LDII menjadikan bulan puasa ini sebagai salah satu ajang untuk mempererat dan memelihara tali shilaturrohim dengan berbagai kalangan. Salah satunya dengan Ketua Umum MUI Pusat, Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin yang berlangsung di Jakarta pada Senin sore (21 Mei 2018).

Pada acara ini, DPP LDII diwakili antara lain, Ketua Umum DPP LDII, Prof. Dr. Ir. KH Abdullah Syam M.Sc., para Ketua DPP LDII (Ir. H. Prasetyo Sunaryo M.Si., Ir. H. Chriswanto Santoso M.Sc., Dr. H. Iskandar Siregar M.Si.), Sekretaris Umum DPP LDII, H. Doddy T. Wijaya Ak. M.Com., Sekretaris DPP LDII, Hasyim Nasution SE. SH., dan Bendahara DPP LDII, Moh. Amin Hadi. Sementara KH. Ma’ruf Amin dalam acara ini didampingi istri beliau.

Dalam acara buka bersama dengan suasana penuh kekeluargaan ini, DPP LDII dan KH. Ma’ruf Amin, yang juga Rais Aam PB NU, menjelaskan mengenai solusi keagamaan sebagai solusi kenegaraan. “Solusi keagamaan itu ada nasehat, contoh dengan keteladanan, penegakan hukum, dan perbaikan,” ujar KH. Ma’ruf Amin.

kh-maruf-amin-pemimpin-itu-harus-memberi-teladan-2Menurut KH. Ma’ruf Amin, semua itu bisa menjadi solusi kenegaraan. Kalau pimpinan di semua tingkatan tidak hanya bagus dalam pidato, arahan, atau bicara, tapi bisa menjadi contoh teladan yaitu apa yang dikatakan sesuai dengan perbuatannya, jujur dan amanah, kemudian berjalan penegakan hukum yang tanpa pandang bulu, dan kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan. “Insya Allah bangsa ini bisa maju tidak kalah dengan bangsa-bangsa yang telah maju lainnya,” ujar KH. Ma’ruf Amin.

Tidak hanya itu, KH Ma’ruf Amin juga menjelaskan bagaimana upaya-upaya yang dilakukan MUI membantu pemerintah dalam mendamaikan konflik di Afghanistan dengan berlandaskan ideologi bangsa yaitu Pancasila. “Tidak hanya mengenai Afghanistan tapi juga mengenai terorisme, radikalisme, ekstremisme. Saya sering jelaskan bahwa jihad bukan hanya identik dengan perang tapi makna jihad itu luas. Indonesia ini bukan medan perang, ini negara yang damai. Jadi tidak tepat kalau Indonesia dijadikan medan jihad untuk perang sehingga muncul bom dan sejenisnya itu,” ujar KH. Ma’ruf Amin.

Dalam kesempatan ini, DPP LDII melalui Ketua Umum DPP LDII, Abdullah Syam, dan Ketua DPP LDII, Prasetyo Sunaryo, menceritakan antara lain rencana LDII menggelar Rakernas LDII, yang insya Allah akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang tahun ini, dan berbagai program yang sedang dan sudah berlangsung belakangan ini. Acara ditutup untuk rencana bertemu kembali pada lain kesempatan untuk berbagi masukan dan pengalaman dalam melayani umat.

(Sumber: DPP LDII)

Artikel Terkait

Leave a Comment