Santri LDII Raih Tahfidz Al-Quran Terbaik di SMP Bait Al-Rahman

Jakarta (27/5/2018) — Alhamdulillah, untuk kesekian kalinya santri dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jakarta Selatan, khususnya santri Majelis Taklim Baabussalam yang merupakan binaan kepengurusan LDII PAC Duren Tiga kembali mengukir prestasi sebagai Tahfidzul Quran terbaik di lingkungan SMP Bait Al Rahman, Duren Tiga Jakarta Selatan.
Santri tahfid berprestasi bernama Muhammad Saabiq As-Syaebani bin Ahmad Saebani atas ijin ALLOH SWT serta disiplin dalam menghafal berhasil menyandang predikat siswa terbaik dan terbanyak hafalan juz Al-Qurannya dengan berhasil mengkhatamkan hafalan sebanyak 5 juz yaitu juz 30, 29, 28, 1 dan 2.

Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala Sekolah SMP Bait Al Rahman, Drs. Sahabuddin MA yang sekaligus Guru Pembimbing di eskul tahfidz, pada Sabtu ( 26/5) di sekolah. Bahkan dalam kesempatan tersebut beliau berpesan agar kegiatan tahfidz terus dilanjutkan baik di lingkungan sekolah formal maupun nonformal.

Santri tahfid berprestasi LDII, Muhammad Saabiq As-Syaebani bin Ahmad Saebani di dampingi ayah tercinta, bersama Kepala Sekolah SMP Bait Al Rahman, Drs. Sahabuddin MA , dan Wali kelas Muh Rosyid Spd.

Program tahfidz Quran sendiri merupakan salah satu program unggulan eskul bagi para siswa SMP Bait Al Rahman yang dinilai berbakat dalam hal menghafal khususnya hafalan Al Quran yang dilaksanakan dua kali seminggu usai jam sekolah berakhir.

Ditanya kiat dalam melakukan hafalan AL Quran yang dilakukan oleh Saabiq, sang Ayah Ahmad Saebani yang juga pembina santri Holaqoh di Masjid Baabussalam menuturkan bahwa dalam mengikuti program eskul tahfidz Al-Quran, anak keempatnya tersebut lebih banyak melakukan kegiatan menghafal di rumah atau di luar jam belajar sekolah, hal ini karena keterbatasan waktu di sekolah.

“Secara mandiri dan disiplin Saabiq melakukan hafalan di luar jam belajar sekolah, khususnya di rumah. Jadi saat eskul berlangsung dia hanya menyetorkan hasil hafalannya kepada guru pembimbing eskul tahfidz di sekolahnya. Kiatnya memang harus rajin dan disiplin dalam menghafal atau menderesnya. Nanti secara alami akan kelihatan hasilnya mana yang menonjol sebagai tahfidz dengan hafalan terbanyak dan terbaik,” ungkap Ahmad Saebani kepada tim KIM DPD Jaksel.

Kedepannya baik Saabiq dan Ahmad Saebani selaku orangtua berharap agar kegiatan tahfidz Quran seperti ini bisa berlanjut di jenjang SLTA dalam bentuk eskul sehingga kemampuan hafalan atau secara umum kegiatan tahfidz ini bisa terus meningkat dan meluas di masyarakat. (KIM/ich)

Artikel Terkait

Leave a Comment